nusakini.com--Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mengharapkan para peserta dapat memanfaatkan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Tahun 2018 untuk saling berdiskusi dan berbagi pengalaman membahas substansi agar menghasilkan panduan kerja di Aula Mezzanine, Kementerian Keuangan, kemarin.

• BI Pertahankan BI 7-Day reverse Repo Rate Tetap Diangka 3,50%
• Resmi Diluncurkan, Ini Format Baru NPWP
• KSSK Terus Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Sistem Keuangan
• Ini Komitmen Pemerintah Percepat Ekspor Produk Sawit
• LPEI Kenalkan Produk Mitra Binaan pada Pameran Road to G20 Bali

Wamenkeu juga menyampaikan perlunya para peserta memahami pentingnya saling berbagi pengalaman yang mungkin belum teridentifikasi oleh peraturan yang ada dengan dikapitalisasi dalam bentuk lesson-learned sehingga bisa dibukukan. Ia mengharapkan buku itu seperti satu buku di luar negeri yang sangat laris tentang perbendaharaan negara karena ditulis oleh sekumpulan treasurers (para bendaharawan) yang ada di seluruh negara atau negara bagian itu, sehingga pengalaman, praktek dan kejadian yang terkadang tidak terantisipasi sebelumnya untuk dijawab, diantisipasi dan dimitigasi dapat tercatat dan dipelajari.   

  Diharapkan acara yang berlangsung tanggal 16-19 April 2018 tersebut akan menghasilkan nilai tambah bagi para peserta baik dalam bentuk buku panduan maupun peningkatan pemahaman tentang pekerjaan perbendaharaan negara yang pada akhirnya mampu mengawal APBN secara optimal dan memberikan edukasi kepada stakeholders di daerahnya masing-masing. 

  “Kita jauh-jauh dari seluruh pelosok tanah air datang ke sini untuk melakukan rapat pimpinan, tolong betul-betul waktu yang sampai tanggal 19 dimanfaatkan betul. Komunikasi intensif baik dengan pimpinannya vertikal maupun horizontal. Saling menceritakan saling shared apa yang dihadapi, apa yang dialami, masalah-masalah perlu disampaikan di dalam diskusi interaktif. Nanti diharapkan kalau pulang, ada nilai tambah, paling tidak dari buku panduan dan buku pedoman tadi kan bisa memberikan suatu pedoman. Karena Ibu Menteri (Keuangan) selalu menginginkan Bapak dan Ibu Kanwil menjadi khalifah di daerahnya masing untuk mengawal, tidak hanya mengawal APBN, tapi juga memberikan suatu pemahaman atau understanding maksud dan tujuan APBN temasuk APBD (kepada para stakeholders di daerah),” harapnya. (p/ab)